31 Mei 2013

Prediksi togel Hongkong Malam Ini Jumat 31-5-13

Sementara menunggu putaran togel singapura pada hari sabtu. Mari kita carikan angka togel untuk putaran togel hongkong malam ini. Sementara ini angka togel hongkng akan kita prediksi seperti angka togel yang biasa di jadikan oleh mbahlancik sebagai peluru untuk menembus brangkas bandot togel singapura. Dengan sedikit sentuhan rumus togel dari mbahlancik maka tercipta angka main togel hari ini menjadi seperti angka di bawah ini.
01--02--06--07--08--09--10--12--16--17--18--19--20--21--26--27--28--29--60--61--62--67--68--69--70--71--72--76--78--79--80--81--82--86--87--89--90--91--92--96--97--98--
Nah seperti biasa nasehat dari mbahlancik jangan terlalu bernafsu untuk menghajar bandot togel hongkong malam ini. KArena kita lebih fokus ke pada pasaran togel singapura. MAri kita jadikan bet togel hongkong malam in sebagai hiburan dan tidak terlalu banyak membuang peluru. Sekian prediksi togel hongkong malam ini dari mbahlancik. Semoga berhasil dan bisa sebagai penambah amunisi untuk togel malam ini.
Shio Untuk togel HK malam ini
Shio Untuk togel HK malam ini adalah seperti gambar ini

Sampai jumpa di prediksi togel singapura besok semoga bisa di jadikan patokan dalam bermain togel.
ttd
mbahlancik

29 Mei 2013

Prediksi Hari Ini Togel Singapura Kamis 30-5-13

Pada angka togel 42LN kali ini mbahlancik akan merubah pola sedikit untuk angka bom. Jika prediksi togel Prediksi Hari Ini Togel Singapura Kamis 30-5-13. Sedangkan hasil sukses telah berhasil meledakan brangkas bandot dengan prediksi togel hari rabu kemaren. Baik bom dan line invest berhasil JUPE semua. Nah untuk putaran togel hari kamis mari kita lanjutkan prediksi angka main togel 2D. Silahkan perhatikan angka jadi 2D 42LN dari mbahlancik.
BOM KUNING 2D Depan Tengah Belakang, Utamakan 2D belakang. Pemain INvest BET RATA di Level 1
Nah untuk prediksi pada hari kamis adalah prediksi berbeda dengan prediksi pada togel 4D maka hari ini adalah putaran TOTO Singapore. Nah dengan hasil angka jadi 42LN diatas maka anda sudah bisa memenangkan angka togel singapore berikutnya. 

Karena sibuknya jadwl pekerjaan mbahlancik maka disudahkan seja sampai disini, Semoga prediksi jupe yang jitu ini masih berlanjut.

ttd
mbahlancik

BUKU TERBARU DAN BROWN, "INFERNO"

Cerita Dewasa Ngentot Anak Dan Ibunya

Cerita Dewasa Ngentot Anak Dan Ibunya- Spesial Update Foto Imut Cantik mamamertua.blogspot.com kali ini akan berbagi informasi unik seputar Berita Harian Dewasa Terbaru Posting Pilihan Cerita Dewasa~vidio 3gp~ Berita Heboh~ Unik Asik Semoga Postingan Kali ini lebih menghibur Pecinta mamamertua.blogspot.com Foto Hot ~ABG` Artis model Cantik IMut, Igo BugilCewek Bispak Tante.

Cerita Dewasa Ngentot Anak Dan Ibunya


Ibu Ambar berusia 47 tahun, pekerjaannya sebagai karyawan perusahaan asuransi di kota Jakarta. Penampilannya sangat menarik. Wajah ayu karena ia adalah seorang peranakan Arab-Sunda-Jawa. Postur tubuhnya tinggi, montok dan berisi. Payudaranya besar, mengkal, meski agak turun menyerupai buah kelapa. Pinggangnya ramping dan makin ke bawah pinggulnya membesar seperti gentong besar. Bokongnya bulat, besar, dan kencang mendongak seperti bebek yang megal-megol bila ia berjalan. Kakinya panjang indah menyerupai kaki belalang. Betis halus mulus berbentuk bulir padi yang berisi ditumbuhi bulu-bulu halus yang kontras dengan warna kulitnya yang putih bersih. Pahanya makin ke atas makin membesar dan bulu halus itupun makin ke atas makin jelas menghiasinya. Gerak-geriknya lembut keibuan dan tenang penuh kematangan. Suaranya merdu agak mendesah dan menggairahkan.

Suaminya bernama Pak Widyo, berumur 53 tahun dan bekerja di perusahaan minyak asing. Dari perkawinan mereka, dikaruniai 3 orang anak. Dua orang anaknya meninggal karena kecelakaan mobil sewaktu mereka kecil, sedangkan yang masih hidup cuma Rudi yang sudah berusia 18 tahun dan duduk di bangku SMU. Keinginan untuk memiliki anak sudah tidak memungkinkan lagi karena rahim Bu Ambar sudah diangkat karena adanya gejala kanker rahim. Karenanya perhatian mereka terhadap Rudi sangatlah berlebihan. Sejak kecil mereka selalu memanjakan Rudi dan memenuhi semua permintaannya apapun itu. Bila Rudi masuk angin sedikit saja mereka akan dibuatnya kalang kabut.

Kejadian diawali ketika Pak Widyo tugas meninjau ladang minyak baru di lepas pantai. Di rumah cuma ditunggui oleh Bu Ambar, Rudi dan seorang pembantu setengah baya Mbok Inah namanya. Seperti biasa, pada malam hari Rudi sedang belajar untuk menghadapi Ebtanas minggu depan. Ia tengah sibuk berkutat dengan soal-soal latihan ketika ibunya datang membawa makanan kecil untuknya sambil menenteng majalah.

"Rud, ini ada oleh-oleh dari Bogor tadi siang untuk menemani kamu belajar," kata ibunya sambil meletakkannya di atas meja belajar Rudi.
"Kapan Ibu datang, kok suara mobilnya tidak kedengaran," tanya Rudi sambil tetap memelototi soal-soal sulit di depannya.
"Baru saja Rud, ini ibu sudah pakai baju mandi mau mandi," jawab ibunya.
"Sambil menunggu air panasnya Ibu mau membaca majalah dulu di kamarmu," sambung ibunya sambil merebahkan diri di ranjang yang membelakangi meja belajar Rudi.
"Ya, boleh saja tapi jangan sampai ketiduran nanti malah nggak jadi mandi," timpal Rudi.

Singkat cerita Rudi kemudian berkonsentrasi lagi dengan belajarnya. Akhirnya setelah hampir 1 jam ia merasakan matanya mulai lelah, ia memutuskan untuk tidur saja. Sewaktu Rudi beranjak dari kursinya dan membalikkan badannya, tatapannya terpaku pada sosok tubuh montok yang teronggok di atas ranjangnya. Rupanya karena terlalu kelelahan, ibunya ketiduran. Posisi tidurnya tidak karuan. Tangannya telentang sementara kakinya mengangkang lebar seperti orang yang sedang melahirkan. Baju mandi ibunya yang panjangnya selutut nampak tersingkap sehingga paha putih mulus ibunya bisa terlihat jelas. Rudi bingung, apakah harus membangunkan ibunya atau menikmati pemandangan indah dan langka ini dulu. Sebelumnya ia tidak pernah berpikiran kotor terhadap ibunya sendiri tapi entah kenapa dan setan mana yang merasuki dirinya sehingga ia merasakan rangsangan ketika melihat paha ibunya yang tersingkap.

Perlahan didekatinya tepian ranjang dengan hati berdebar-debar. Diperhatikan dengan seksama tubuh ibunya yang montok dan wajahnya yang ayu keibuan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Rudi menyadari ternyata ibunya sangat cantik dan menggairahkan. Kemudian dengan tangan gemetaran diberanikannya dirinya mengelus-elus kaki ibunyna sampai ke paha. Begitu halus, lembut dan hangat kulit ibunya ia rasakan. Ketika menyentuh paha yang ditumbuhi bulu-bulu halus, Rudi merasakan kehangatan yang makin terasa mengalir ke telapak tangannya. Kemaluannya menjadi menegang keras dan membuat celananya terasa sesak dan ketat. Jantungnya makin berdegup kencang ketika ia meneruskan belaian tangannya makin jauh ke arah pangkal kaki yang masih tertutupi baju mandi ibunya. Kulit tangannya merasakan hawa yang makin hangat dan lembab ketika tangannya makin jauh menggerayangi pangkal kaki ibunya yang bak belalang itu. Gerakannya terhenti ketika ia merasa telah meraba bulu-bulu halus yang lebat sekali dan menyentuh gundukan daging yang begitu lunak dan hangat. Beberapa saat ia meraba-raba gundukan daging lunak hangat itu.

Akhirnya dengan rasa penasaran ia singkapkan baju mandi ibunya ke atas. Sehingga kini di depan matanya teronggok bagian selangkangan dan pinggul ibunya yang besar dan montok. Bulu-bulu halus yang sangat lebat nampak tumbuh di sekitar anus, kemaluan sampai perut bagian bawah. Begitu panjang-panjang dan lebatnya bulu kemaluan ibunya sampai kemaluan ibunya agak tertutupi. Kemudian dengan tangannya ia sibakkan bulu-bulu kemaluan di sekitar kemaluan ibunya. Sehingga kini kemaluan ibunya nampak jelas terlihat. Gundukan daging yang memanjang membujur di selangkangan kelihatan empuk dan menggunung berwarna agak kegelapan. Bila diperhatikan bentuknya mirip mulut monster berkerut-kerut. Ini pasti yang namanya labium mayora (bibir besar) seperti dalam atlas anatomi, batin Rudi. Dari celah atas bibir monster yang besarnya setempurung kelapa itu tampak menonjol keluara bulatan daging sebesar kacang tanah yang berwarna kemerah-merahan. Kalau yang ini pasti yang namanya kelentit, pikir Rudi lagi sambil mengusap-usap tonjolan liat itu.

Kemudian jarinya ia gerakkan ke bawah menyentuh lipat-lipat daging yang memanjang yang mirip daging pada kantong buah pelir laki-laki. Wah, ternyata labium minora Ibu sudah memble begini, pasti karena terlalu sering dipakai Bapak dan untuk melahirkan, batin Rudi. Hidungnya lalu disorongkan ke muka kemaluan sebesar mangkok bakso itu. Sambil membelai-belai bebuluan yang mengitari kemaluan ibunya itu, Rudi menghirup-hirup aroma harum khas kemaluan yang menyengat dari kemaluan ibunya itu. Tak puas dengan itu, ia meneruskan dengan jilatan keseluruh sudut selangkangan ibunya. Sehingga kini kemaluan di hadapannya basah kuyup oleh air liurnya. Dijulurkannya panjang-panjang lidahnya ke arah klitorisk dan menggelitik bagian itu dengan ujung lidahnya. Sementara tangan satunya berusaha melepaskan ikatan tali baju mandi, dan setelah lepas menyingkapkan baju itu sehingga kini tubuh montok ibunya lebih terbuka lagi. Muka Rudi sampai terbenam seluruhnya dalam kemaluan ibunya yang sangat besar itu, ketika dengan gemas ia menempelkan mukanya ke permukaan kemaluan ibunya agar lidahnya bisa memasuki celah bibir monster itu. Usahanya tidak berhasil karena bibir itu terlalu tebal menggunung sehingga ujung lidahnya hanya bisa menyapu sedikit ke dalam saja dari celah bibir monster itu. Ia merasakan gundukan daging itu sangat empuk, hangat dan agak lembab.

Sementara itu Bu Ambar masih tetap lelap dalam mimpinya dan tidak menyadari sedikitpun apa yang dilakukan anak yang sangat disayanginya terhadap dirinya. Tampaknya ia benar-benar kelelahan setelah seharian tadi pergi keluar kota menghadiri resepsi pernikahan kerabat jauhnya. Dengkurannya malah makin keras terdengar. Sambil tetap membenamkan mukanya ke kemaluan besar itu, Rudi meraih payudara ibunya yang sebesar buah kelapa dengan tangannya. Diremas-remasnya perlahan payudara mengkal yang putih mulus itu. Rasanya hangat dan kenyal. Lalu tangannya berpindah di sekitar puting susu gelap kemerahan yang dilingkari bagian berwarna samar yang berdiameter lebar. Ketika tangannya memijit-mijit puting susu itu dengan lembut, ia merasakan payudara ibunya bertambah kencang terutama di bagian puting tersebut. Denyutan-denyutan di celah kemaluan ibunya juga terasa oleh bibirnya. Sementara itu dalam tidurnya ibunya terlihat bernapas dengan berat dan mengerang perlahan seperti orang yang sedang sesak napas.

Melihat ekspresi muka ibunya yang seperti orang sedang orgasme dalam film-film porno yang pernah ditontonnya, Rudi makin gemas. Sehingga sambil lidahnya menggelitik klitoris ibunya, ia menusuk-nusukkan jari tangannya ke dalam celah kemaluan itu. Makin ke dalam rasanya makin hangat, lembab dan lunak. Ada pijitan-pijitan lembut dari lubang vagina ibunya yang membuat jari tangannya seperti dijepit-jepit. Makin lama lubang itu makin basah oleh cairan bening yang agak lengket, sehingga ketika jari tangannya ditarik terlihat basah kuyup. Ibunya kini makin keras mengerang dan terengah-engah dalam tidurnya. Rupanya ia merasakan kenikmatan dalam mimpi, ketika kemaluan dan payudaranya dijadikan barang mainan oleh anaknya. Pinggulnya mulai menggeliat-geliat dan kakinya ikut menendang-nendang kasur.

Melihat tingkah ibunya yang sangat menggoda itu, Rudi tanpa banyak berpikir lagi segera melepaskan kaos dan celananya. Sehingga kini ia berdiri di depan tubuh bugil ibunya dengan keadaan bugil pula. Badannya terlihat besar dan kekar serta penisnya mencuat kokoh dan besar ke atas. Urat-urat penis itu tampak beronjolan seperti ukiran yang mengelilingi penisnya yang berukuran panjang 20 cm dan diamerer batang 5 cm. Kepala penisnya yang sebesar bola tenis terlihat kemerah-merahan dan mengangguk-angguk seperti terlalu besar untuk dapat disangga oleh batang kemaluannya. Ia ingin menusukkan batang penisnya ke dalam kemaluan ibunya, tapi ia ragu-ragu apakah lubangnya tadi cukup. Ia kini membandingkan ujung penisnya dengan kemaluan ibunya yang sebesar mangkuk bakso. Sepertinya bisa jika dipaksakan, pikirnya kemudian. Lalu ia naik ke atas ranjang dan menekuk kakinya di antara kangkangan lebar kaki ibunya. Ditempelkannya ujung penisnya ke celah mulut "monster" yang hangat dan lunak itu. Dengan diarahkan satu tangannya ia berusaha menusukkankan penisnya ke mulut vagina yang berwarna kemerahan setelah sebelumnya celah bibir itu dikuakkan lebar-lebar dengan tangan satunya lagi.

Mulut liang peranakan ibunya terasa sempit sekali, tapi karena adanya lendir yang sudah keluar tadi membuatnya agak licin. Dengan mendorong pantatnya kuat-kuat, sebagian kepala penisnya berhasil masuk dijepit mulut vagina yang kelihatan rapat tersebut. Rudi merasakan agak sedikit pegal di kepala penisnya karena jepitan kuat muulut vagina. Sementara ibunya mulai memperlihatkan kesadaran dari tidurnya. Sebelum ibunya benar-benar terjaga, Rudi menekankan kuat-kuat pinggulnya ke arah selangkangan ibunya sambil merebahkan diri diatas tubuh bugil ibunya. Kemaluannya dengan cepat menerobos masuk dengan cepat ke dalam lubang yang relatif sempit itu. Bunyi "Prrtt.." nampak keras terdengar ketika penis besar Rudi menggesek permukaan liang senggama ibunya. Bu Ambar segera terjaga ketika menyadari tubuhnya terasa berat ditindih tubuh besar dan kekar anaknya. Sementara itu kemaluannya juga agak nyeri dan seperi mau robek karena dorongan paksa benda bulat panjang yang yang sangat besar. Ia merasa selangkangannya seperti terbelah oleh benda hangat dan berdenyut-denyut itu. Perutnya agak mulas karena sodokan keras benda itu. Liang peranakannya terasa mau jebol karena memuat secara paksa benda besar yang terasa sampai masuk rahimnya itu.

Ketika didapatinya anaknya yang melakukan ini semua terperanjatlah Bu Ambar. Secar··············erusaha mendorong tubuh kekar anaknya yang mendekap erat di atas tubuhnya yang tanpa busana lagi. Kakinya menjejak-jejak kasur dan pinggulnya ia goyang-goyangkan dan hentak-hentakkan untuk melepaskan kemaluannya dari benda sebesar knalpot motor. Tapi Rudi makin merasa keenakan dengan gerakan meronta-ronta ibunya itu karena penisnya menjadi ikut terguncang-guncang di dalam liang peranakan. Ia merasakan liang itu terasa sangat hangat dan berdenyut-denyut memijit kemaluannya. Tubuh montok ibunya yang didekap erat terasa hangat dan empuk.

"Rud apa yang kamu lakukan pada Ibu, lepaskan, lepaskan..!" teriak ibunya pelan karena takut membangunkan Mbok Inah sambil tetap menggeliat-geliatkan tubuh montoknya berusaha melepaskan diri.
"Bu, Rudi ingin dikelonin kayak dulu lagi," Rudi merengek sambil makin menekan tubuh polos ibunya.
"Rud. Ini nggak boleh Rud. Aku kan ibumu, nak," kata ibunya yang kini sudah mulai mengendurkan perlawanannya yang sia-sia.
Posisinya memang sudah kalah. Tubuhnya sudah ditelanjangi, didekap kuat serta kakinya mengangkang lebar sehinnga selangkangannya terkunci oleh benda besar irtu.
"Bu, Rudi pokoknya ingin dikelonin Ibu. Kalau nggak mau berarti Ibu nggak sayang lagi sama Rudi. Rudi mau cari pelacur saja di pinggir jalan," sahut Rudi dengan nada keras.
"Jangan, Rudi nggak boleh beginian dengan wanita nakal. Nanti kalau kena penyakit kotor, Ibu yang sedih," kata ibunya pelan sambil mengusap rambut Rudi perlahan.

"Ya, sudah karena sudah terlanjur malam ini, Rudi Ibu kelonin. Tapi jangan beritahu Bapakmu, nanti ia bisa marah-marah," sambung ibunya pelan sambil tersenyum penuh kasih sayang.
"Jadi Rudi boleh, Bu. Terima ksih Ya, Bu. Rudi sayang sekali sama Ibu," kata Rudi sambil mengecup pipi ibunya.
"Iya, Ibu juga sayang sekali sama Rudi. Makanya Rudi boleh sesukanya melakukan apapun pada Ibu. Yang penting Rudi nggak mengumbar nafsu ke mana-mana. Janji, ya Rud," kata ibunya.
"Iya Bu, Rudi juga nggak mau sama yang lain karena nggak ada yang secantik dan sesayang Ibu," kata Rudi dengan mengendorkan dekapan kuatnya sehingga kini ibunya tidak merasa terlalu berat lagi menahan beban tubuhnya yang sudah berat itu.
"Tapi Rudi harus melakukannya dengan pelan. Sebab punya Rudi terlalu besar, tidak seperti biasanya yang sering Bapakmu masukkan ke dalam punya ibu," kata Bu Ambar meminta pengertian Rudi.
Memang postur tubuh Rudi mengikuti garis keturunan Bu Ambar, tidak seperti bapaknya yang pendek dan kecil.
"Sudah, sekarang punya Rudi digerakkan pelan-pelan naik-turun. Tapi pelan ya Rud!" perintah ibunya lembut pada Rudi sambil membelai-belai rambut anaknya penuh kasih sayang.

Kini Rudi mulai menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di dalam liang sempit yang hangat itu. Liang itu berdenyut-denyut, seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya nikmat sekali. Kini mulutnya ia dekatkan ke mulut ibunya. Mereka pun berciuman mesra sekali, saling menggigit bibir, berukar ludah dan mempermainkan lidah di dalam mulut yang lain. Tangan Rudi mulai menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat itu. Diremas-remasnya perlahan, sambil sesekali dipiojit-pijitnya bagian puting susu tang sudah mencuat ke atas. Tangan Bu Ambar membelai-belai kepala anaknya dengan lembut. Pinggulnya yang besar ia goyang-goyangkan agar anaknya merasakan kenikmatan di dalam selangkangannya. Sementara vaginanya mulai berlendir lagi dan gesekan alat kelamin ibu dan anak itu menimbulkan bunyi yang seret-seret basah. "Prrtt.. prrtt.. prrtt.. ssrrtt.. srrtt.. srrtt.. pprtt.. prrtt.."

Penis besar anaknya memang terasa sekali, membuat kemaluannya seperti mau robek. Vaginanya menjadi membengkak besar kemerah-merahan seperti baru melahirkan. Membuat syaraf-syaraf di dalam liang senggamanya menjadi sangat sensirif terhadap sodokan kepala penis anaknya. Sodokan kepala penis itu terasa mau membelah bagian selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar seperti cacing yang menonjol di sekeliling batang kemaluan anaknya membuat Bu Ambar merasakan nikmat. Meski agak pegal dan nyeri tapi rasa enak di kemaluannya lebih besar. Ia merasakan seperti saat malam pertama. Agak sakit tapi enak. Lendirnya kini makin banyak keluar membanjiri kemaluannya, karena rangsangan hebat pada Bu Ambar. Ketika Rudi membenamkan seluruh batang kemaluannya, Bu Ambar merasakan seperti benda besar dan hangat berdenyut-denyut itu masuk ke rahimnya. Perutnya kini sudah bisa menyesuaikan diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi anaknya menyodok-nyodokkan penisnya dengan keras.

Bu Ambar kini mulai menuju puncak orgasme. Vaginanya mulai menjepit-jepit dengan kuat penis anaknya. Kakinya diangkatnya menjepit kuat pinggang anaknya dan tangannya menjambak-jambak rambur Aanaknya. Dengan beberapa hentakan keras pinggulnya, muncratlah air maninya dalam lubang kemaluannya menyiram dan mengguyur kemaluan anaknya. Setelah itu Bu Ambar terkulai lemas di bawah tubuh berat anaknya. Kakinya mengangkang lebar lagi pasrah menerima tusukan-tusukan kemaluan Rudi yang semakin cepat. Tangannya menelentang, memperlihatkan bulu ketiaknya yang tumbuh subur lebat dan panjang. Mengetahui hal itu Rudi melepaskan kulumannya pada mulut ibunya agar ia bisa bernafas lega. Bu Ambar tampak terengah-engah seperti baru lari maraton. "Ibu sudah tua, Rud. Nggak kayak dulu lagi bisa tahan sampai lama. Tenaga dan kondisi fisik Ibu tidak sekuat dulu lagi. Jadi, Ibu tidak bisa mengimbangi kamu," bisik ibunya sambil mengatur napas. Keringat Bu Ambar nampak bercucuran dari sekujur tubuhnya membuat hawa semakin hangat.

Tanpa merasa lelah Rudi terus memacu penisnya dan sesekali menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sepertinya ia ingin mengorek-ngorek setiap sudut jalan bayi yang dulu dilaluinya. Suara bunyi becek makin keras terdengar karena liang itu kini sudah dibanjiri lendir kental yang membuatnya agak lebih licin. Bu Ambar mulai merasakan pegal lagi di kemaluannya karena gerakan anaknya yang bertambah liar dan kasar. Tubuhnya ikut terguncang-guncang ketika Rudi menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan cepat. "Plok.. plokk.. ploll.. plookk.. crrpp.. crrpp.. crrpp.. srrpp.. srrpp.." Bunyi keras terdengar dari persenggamaan ibu anak itu. "Rud pelan, Rud..!" desis ibunya sambil meringis kesakitan. Kemaluannya terasa nyeri dan pinggulnya pegal karena agresivitas anaknya yang seperti kuda liar. Rudi yang merasakan dalam selangkangannya mulai terkumpul "bom" yang mau meledak tidak menyadari ibunya sudah kewalahan, malahan terus mempercepat gerakannya.

Bu Ambar hanya bisa pasrah membiarkan dirinya diperlakukan seperti itu. Ia tidak ingin mengganggu kesenangan anaknya. Baginya yang lebih penting hanyalah bisa memberikan tempat penyaluran kebutuhan biologis yang aman dan nyaman untuk anak yang disayanginya. Kakinya menjejak-jejak kasur dan pinggulnya yang besar disentak-sentakkannya perlahan untuk mengimbangi rasa nyeri dan pegal. Napasnya mendesah-desah seperti orang kepanasan habis makan cabai dan tangannya menjambak rambut anaknya. Kini Rudi sudah mencapai orgasme. Dipagutnya leher jenjang ibunya dan ditekankannya badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya keras berkali-kali membuat tubuh ibunya ikut terdorong. Muncratlah air mani dari penisnya mengguyur rahim dan kemaluan ibunya. Karena banyaknya sampai-sampai ada yang keluar membasahi permukaan sprei.

Sementara Bu Ambar merasakan tulang-tulang di daerah pinggulnya seperti rontok, karena sodokan bertenaga dari anaknya. Tapi ia bahagia karena anaknya bisa mendapatkan kepuasan dari tubuhnya yang sebenarnya sudah tua. Rudi akhirnya terbujur lemas di atas tubuh ibunya dengan keringat bercucuran membasahi tubuh keduanya. Dikecupnya lembut bibir ibunya. "Bu, terima kasih, yaa. Rudi sayang sekali dengan Ibu," bisik Rudi terengah-engah mengatur napasnya kembali. "Ibu juga, sayang," desah Bu Ambar pelan sambil membelai rambut anak semata wayangnya

Cerita Dewasa Dientot Mandor Proyek

Cerita Dewasa Dientot Mandor Proyek- Spesial Update Foto Imut Cantik mamamertua.blogspot.com kali ini akan berbagi informasi unik seputar Berita Harian Dewasa Terbaru Posting Pilihan Cerita Dewasa~vidio 3gp~ Berita Heboh~ Unik Asik Semoga Postingan Kali ini lebih menghibur Pecinta mamamertua.blogspot.com Foto Hot ~ABG` Artis model Cantik IMut, Igo BugilCewek Bispak Tante.

Cerita Dewasa Dientot Mandor Proyek


Tomi adalah seorang mandor buruh sebuah pabrik Garment di kawasan Bandung. Dia bekerja sebagai seorang pengawas buruh dibagian produksi. Perangainya cukup sangar sikapnyapun tegas terhadap para buruh-buruh yang bekerja disitu. Dia tidak pelit dengan kata-kata kasar dan caci maki terhadap para buruh yang melakukan kesalahan. Bagi para buruh tidak ada pilihan lain selain bekerja dibawah tekanan mandor Tomi karena memang mencari pekerjaan lain sangatlah sulit.
Tomi diangkat oleh perusahaan sebagai seorang mandor karena dia memiliki latar belakang kehidupan yang keras, memang dia adalah seorang preman disebuah kawasan yang rawan kriminal di Bandung. Dengan harapan kedudukan Tomi sebagai mandor buruh, maka para buruh akan segan dan takut terhadap perusahaan.
Saat ini ada seorang mahasiswi yang kebetulan sedang tugas magang di pabrik itu namanya Ani, usianya masih 19 tahun dan dia adalah seorang mahasisiwi Fakultas Teknik Industri pada sebuah perguruan tinggi negeri yang terkenal di kota Bandung. Ani cukup lincah dalam bekerja. Gadis cantik itu pintar dan rajin dalam melakukan tugas-tugasnya. Dia memiliki wajah yang imut-imut dan cantik sekali seperti mojang-mojang Bandung umumnya yang memiliki kulit putih bersih. Selama bekerja magang di pabrik itu, Tomi sering memperhatikan Ani. Potongan tubuhnya sintal padat proporsional dengan tinggi tubuhnya yang sekitar 160-an cukup membuat Tomi tertarik perhatiannya kepada Ani.
Penampilan Ani memang lain dibandingkan dengan gadis-gadis lainnya. Ani lebih senang menggunakan celana jeans dan baju yang ketat seperti umumnya penampilan seorang mahasiswi sehingga lekuk-lekuk tubuhnya terlihat jelas. Hal itulah yang membuat para lelaki dipabrik itu sering memandangi kemolekan tubuh Ani. Begitu pun dengan Tomi yang selalu mencuri-curi pandang melihat keindahan dan kemolekan tubuh Ani. Hal ini tidak disadari oleh Ani karena dia lebih serius untuk menyelesaikan tugas-tugasnya selama magang di pabrik itu.
Sesekali Tomi menyempatkan diri untuk memasang muka ramah dan bercakap-cakap dengan Ani hanya sekedar menukmati kecantikan wajah gadis tersebut. Padahal dengan karyawati atau buruh wanita yang lainnya boro-boro dia memasang muka ramah yang ada selalu tampang sangar yang diperlihatkannya dan ucapan-ucapan yang jauh dari keramahan. Singkat kata Tomi telah jatuh hati berat kepada Ani, mahasiswi cantik itu.
Pada suatu hari menjelang berakhirnya masa kerja magang Ani di pabrik itu, Tomi memberanikan diri untuk mengutarakan isi hatinya. Sore hari itu ditemuinya Ani disebuah kantin di pabrik itu, dengan rasa percaya diri dan nekat dia utarakan keinginannya untk menjadi pacar serta pendamping hidup Ani. Namun, pada akhirnya keadaan berubah dan merupakan titik balik perasaan Tomi, dari rasa cintanya kepada Ani berubah 180 derajat menjadi benci.
Cinta Tomi ditolak mentah-mentah oleh Ani. Dengan alasan selain perbedaan agama, usia yang terpaut jauh dimana Tomi saat ini telah berusia 38 tahun sedangkan Ani baru 19 tahun selain itu juga terdapat beberapa sifat Tomi yang tidak cocok dengan Ani. Seperti diketahui latar belakang Tomi adalah seorang preman, pemabok dan penjudi.
Sejak itu hati Tomi menjadi panas, kesal dan marah atas jawaban dari Ani. Didalam hatinya tiba-tiba muncul rasa dendam terhadap Ani. Dan diapun merencanakan akan berbuat sesuatu terhadap Ani, “Hmmm… tunggu tanggal mainnya gadis sombong… puih !!!” batinnya.
Seminggu kemudian, pada sebuah Malam disebuah lorong yang gelap tampak sekelompok orang berjalan mengendap-endap. Mereka ada Tomi berserta beberapa anggota kelompok premannya. Mereka adalah Asep, Ujang, Cecep dan Afung, tampang-tampang mereka lusuh-lusuh dan kumal-kumal, tampang khas para preman.
“Sstt… sebentar lagi dia lewat kesini”, bisik Tomi kepada kawan-kawannya.
“Ok… kita tunggu aja boss…”, balas Ujang.
“Boss… gue udah engga tahan nihh… udah pingin nyodok tuh cewek”, bisik Afung.
“Sstt… sabar… boy… sabarr… semua pasti dapat tanda tangan… hihihi…”, balas Tomi.
“Pokoknya gue duluan yang kasih pelajaran tuh cewek…”, lanjut Tomi.
Malam itu mereka memang tengah menghadang Ani pada suatu tempat didekat tempat kost Ani. Tempat penghadangan itu memang sepi dan hanya terdapat beberapa rumah kosong saja dan sebuah lapangan luas yang mengelilingi rumah kost Ani. Sehingga Tomi dan kawan-kawannya merasa cocok dengan tempat itu sebagai lokasi penghadangan.
Ani memang lebih memilih untuk tinggal disebuah rumah kost yang sepi, agar supaya dia bisa lebih serius dalam belajar. Seminggu lamanya sejak Ani tidak lagi magang di pabrik itu, Tomi menyibukkan diri dengan mencari data-data diri Ani serta mengamati kegiatan-kegiatan Ani sehari-hari. Termasuk membuntutinya pulang-pergi dari kost-kostannya menuju kekampus sehingga dia tahu betul kegiatan serta route-route pulang-pergi Ani. Hingga akhirnya dipilihlah tempat itu sebagai tempat yang ideal dalam menghadang korbannya.
“Nah ini dia…”, ujar Tomi sambil menunjuk kesebuah bayangan yang mendekat kearah mereka berkumpul.
“Tak salah lagi, tepat pukul 7 malam pasti tuh cewek lewat sini” lanjut Tomi sambil tersenyum melihat sasarannya mendekat.
Tapi sejenak Tomi agak bimbang karena bayangan yang mendekat itu ternyata ada dua sosok.
Tetapi setelah diamati secara mendalam ternyata kedua-duanya adalah sosok bayangan wanita dan diyakini salah satu bayangan itu adalah Ani dan satu lagi juga sosok wanita. Maka tanpa keraguan lagi dia pun mulai memutuskan untuk menjalankan operasi penyergapan itu.
“Ah itu dia pengantin wanitaku…”, gumam Tomi.
“Ok…jalan kan tugas masing-masing ! awas jangan sampai luput…”, perintah Tomi kepada teman-temannya.
“Ada dua boss, yang satunya gimana nih ?”, tanya Asep.
“Ah sikat aja…”, jawab Tomi.
Tanpa dikomando lagi Asep, Cecep dan Afung bergerak menuju kearah gadis itu berjalan.
Merekapun menghadang Ani beserta temannya,
Anipun nampak kebingungan mendapati dirinya dihampiri oleh empat lelaki yang tidak dikenalnya.
Tomi hanya mengamati dari jarak sekitar 10 meter, suasanya hening sejenak. Dari tempat Tomi berdiri sayup-sayup terdengan pembicaraan serius diantara Asep dan Ani.
Beberapa detik kemudian suasana berubah, secepat kilat Ani diringkus oleh Cecep dan Afung yang memiliki tubuh tegap. Sedangkan temannya diringkus oleh Asep dan Ujang. Ani serta temannya mencoba melawan dan meronta-ronta akan tetapi beberapa pukulan dilayangkan oleh Cecep dan Afung dan akhirnya Anipun pingsan. Setelah itu tubuh tak berdaya itu dibopong oleh Cecep.
Sementara itu teman Ani yang juga meronta ronta dibekap dan dipukuli oleh Ujang hingga akhirnya tak sadarkan diri pula. Lantas tubuhnya digendong oleh Asep.
“Beres semuanya boss…”, ujar Asep kepada Tomi yang kemudian keluar dari persembunyiannya.
“Good… good…, ayo lekas kita bawa ke rumah kosong itu”, perintah Tomi.
Penghadanganpun berjalan dengan sukses, sasaran telah dilumpuhkan dan kini siap “diproses”. Didalam rumah kosong itu tubuh Ani dan temannya dibaringkan disebuah dipan kayu. Kedua tangannya Ani diikat kebelakang.
Setelah lampu diruangan itu dinyalakan, kelima orang yang telah dirasuki nafsu itupun menggunam terkagum-kagum melihat kecantikan dan kemolekan tubuh Ani yang tengah tergolek pingsan. Dia menggunakan kaos lengan panjang serta jeans birunya yang kesemuanya berukuran ketat sehingga kemolekan tubuhnya terlihat jelas. Ternyata Tomi mengenali sosok wanita satunya yang juga ikut dilumpuhkan tadi.
“Ah gue inget ini kan si Dina, temannya Ani… wah… wah… sial sekali nasibnya”, ujar Tomi.
Dina memang teman akrab Ani, usianya lebih muda dari Ani yaitu 16 tahun, dan masih duduk dibangku kelas 2 SMU. Dina adalah keponakan dari pemilik kost dimana Ani tinggal.
Dina juga memiliki wajah yang manis, tubuhnya mungil namun padat.
“OK jatah gue si Ani… ini pengantin gue, yang satunya boleh elo sikat”, balas Tomi.
“Ok sekarang elu-elu pada nyingkir deh, silahkan elo bikin pesat sendiri sama si Dina itu, dan jangan ganggu malam pengantin gue, OK!”, ujar Tomi kepada teman-temannya.
“Sip boss… kita bikin pesta sendiri”, ujar Asep. Dan menyingkarlah ke-4 teman-teman Tomi sambil membopong Dina.
“Hmmm… sayangku… mari kita nikmati malam pengantin kita sayang…”, bisik Tomi kepada Ani yang tengah pingsan.
Dengan senyum kemenangan Tomi memandangi gadis itu yang tengah tergeletak di sebuah dipan kayu.
“Akhirnya aku dapatkan kau…” ujarnya dalam hati.
Kedua tangannya bergerak meraba Payudara gadis itu. Mulanya pelan-pelan hingga lama kelamaan semakin keras, bahkan kini kedua tangannya dengan ganas meremas-remas payudara Ani yang kalau terlentang terlihat membukit.
Setelah puas meremas-remas payudara Ani, kini Tomi mengeluarkan pisau lipatnya yang memang selalu dibawanya kemana-mana sebagai senjata. Dengan kasarnya kemudian Tomi merobek-robek baju kaos lengan panjang Ani, hingga tinggal bh putihnya saja yang menutupi kedua payudaranya. Namun akhirnya diputuskannya tali bh itu dan dicampakannya bh itu kelantai sehingga kini terlihatlah kedua gundukan indah payudara Ani. Setelah itu serta merta dengan bernafsu dikulumnya dan dijilat-jilatnya kedua payudara itu dengan sesekali digigit-gigitnya kedua puting payudara itu.
Puas dengan bagian payudara kini Tomi melepas celana jeans yang dikenakan Ani, sreett… sekali tarik terlihatlah bagian bawah dari Ani dengan celana dalamnya yang berwarna putih. Kedua mata Tomi kembali terbelalak melihat pemandangan indah itu, diusap-usapnya kedua paha putih Ani juga gundukan dipangkal pahanya itu.
Sedang asyik asyiknya mengusap-usap gundukan kemaluan Ani, tiba-tiba terdengar suara kegaduhan dari ruang sebelah. Tomipun menghentikan aktifitasnya lalu bangkit seraya berlari mendekati arah suara itu. Sesampainya disuatu ruangan asal muasal suara itu, matanya kembali terbelalak melihat pemandangan erotis yang tengah terjadi diruangan itu. Jantungnya berdetak keras, birahinya memuncak melihat pemandangan diruangan itu. Diruangan itulah Tomi melihat Dina yang rupanya telah sadar tengah “dibantai” oleh Asep, Ujang, Afung dan Cecep.
Tubuh Dina yang dengan posisi merangkak nampak tengah disodomi dari belakang oleh Asep yang memiliki badan yang jauh lebih besar daripada Dina. Asep dengan sangat keras dan kasarnya mengocok-ngocok batang kemaluannya didalam lobang anus Dina. Mula-mula Dina meraung-raung ampun-ampunan karena kesakitan, namun teriakan-teriakannya tidak berlangsung lama karena kemudian dimulut Dina telah tertanam batang kemaluan Ujang. Ujang memposisikan dirinya didepan Dina, setelah berhasil menyumpalkan batang kemaluannya didalam mulut Dina kemudian dengan tangan kirinya yang memegang kepala Dina dia paksa kepala Dina untuk bergerak maju mundur.
Ujang dan Asep nampak sangat menikmati keadaan itu, mereka mendesah-desah merasakan nikmatnya bagin-bagian tubuh Dina itu. Tak berapa lama kemudian merekapun berejakulasi. Asep menyemburkan spermanya didalam lubang anus Dina dan sejenak kemudian Ujang memuntahkan cairan spermanya didalam mulut Dina. Nampak Dina megap-megap dibuatnya di saat harus menelan cairan sperma Ujang yang cukup banyak.
Setelah itu kedua orang tadi menyingkir dan posisinya digantikan oleh Cecep. Cecep ini baru berusia 23 tahun, namun perawakannya besar dan tinggi, batang kemaluannyapun nampak telah mengacung membesar dan siap menelan mangsa. Kini Cecep bersiap-siap menyetubuhi Dina, direntangkannya tubuh Dina yang kepayahan itu dan langsung ditindihnya. “Oouugghhh…”, Dina melengking disaat kemaluan Cecep yang besar itu melesak kedalam liang vaginanya. Pemandangan ini sudah cukup untuk membangkitkan birahi Tomi diapun berjalan meninggalkan ruangan pembantaian Dina itu dan kembali menghampiri Ani pasangannya.
Tiba-tiba Ani terbangun dan membuka mata. Ani kaget mendapati kedua tangannya terikat dan keadaan tubuhnya hanya tinggal celana dalam. Dan lebih kaget lagi ketika dihadapannya melihat Tomi tertawa terkekeh-kekeh menyaksikan dirinya yang tak berdaya.
“Rasain deh lu, makanya jadi cewek jangan sombong. Jadi terpaksa elu gua kerjain deh?” Tomi berbicara.
“Kepaksa, malam ini elo harus bisa memuaskan gue, kekasih elo” lanjutnya.
Ani semakin takut karena dia tahu apa yang akan terjadi pada dirinya, badannya mulai gentar, mukanya memucat. Air matanya mulai meleleh seiring dengan kata-kata ampunan yang keluar dari bibirnya.
“Pak Tomi… ampun pak… jangan sakiti aku…”, pintanya sambil terisak-isak. Permohonannya ini nampaknya semakin membuat Tomi terangsang.
Satu persatu dilepaskannya baju dan celananya hingga akhirnya telanjang bulat. Badan Tomi nampak gemuk dengan perut yang membuncit, beberapa gambar tatto nampak menghiasi tubuhnya.
Kemaluannya nampak telah menegang keras, ukuran juga besar dengan ujungnya yang telah basah. Ani semakin merintih-rintih ketakutan, dia pejamkan matanya sambil terus menangis. Dia sadar akan diperkosa. Tomi kemudian bergerak mendekati Ani dan meraih kepala Ani. Belum sempat berteriak, mulut Ani tiba-tiba dijejali dengan batang kemaluannya yang sudah menegang dan membuat gadis itu tersedak.
Ani berusaha terus menutup mulutnya namun setelah jempol dan jari telunjuk Tomi menutup lobang hidung Ani, diapun membuka mulutnya sebagai reaksi karena kekurangan oksigen. Langsung mendapat kesempatan itu dihujamkannya batang kemaluannya kedalam mulut Ani. Dia tak bisa berbuat apa-apa karena Tomi memegang kepala gadis itu. Rasa mual membuat Ani hampir muntah dan berusaha melepaskan kemaluan Tomi di mulutnya. Tomi gerak-gerakkan batang kemluannya di mulut gadis itu, maju-mundur dan diputar-putar didalam rongga mulut Ani. Selama sepuluh menit Tomi menjejali mulut gadis itu dengan batang kemaluannya.
Puas dengan itu kemudian Tomi mengeluarkan kemaluannya dari mulut gadis itu. Ani langsung mencoba berteriak tapi Tomi cepat-cepat membekap mulutnya dan berkata, “Diem lu, jangan berteriak atau gue bunuh kamu?”, sambil menempelkan pisau lipatnya. Ani terdiam karena takut ancaman itu. Dan hanya bisa menangis sampai gadis itu kelelahan dan lemas. Setelah sejenak menikmati wajah Ani, kini Tomi menurunkan celana dalam putih Ani dan melemparkannya ke lantai, Anipun hanya bisa pasrah tanpa perlawanan.
“Gile, memek elo bagus banget… waw indah sekali…?” bisik Tomi kepada Ani.
Memang gadis seusia Ani memiliki kemaluan yang indah, masih perawan, bulu-bulunyapun tipis dan halus-halus tumbuh rapih berjajar disekitar lobang vaginanya.
Kedua tangan Tomi kembali meremas-remas payudara gadis itu. Ani menjerit-jerit ketika Tomi memijat-mijat putting susunya. Kembali Ani berteriak lagi, kembali pula Tomi ancam Ani “Lu bisa diem ngga…!?”.
“Sekarang, Lu harus nyobain kontol gue ini…pasti nikmat.?” Tomi berkata.
“Kita jadikan malam ini sebagai malam pengantin kita, hahaha…”, sambungnya.
“Jangaaan pak… oouuhh… jangaaan, …ampuunn pakk… ? Ani memelas.
Tapi Tomi tak peduli dengan ucapan gadis itu.
Diapun jongkok didepan Ani, dia angkat pahanya dan melebarkannya. Kepala Tomi menunduk memperhatikan kemaluannya Ani yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. Kepalanya bergerak dan mulutnya mulai menjilati kemaluan gadis itu.
Mendapatkan perlakuan itu badan Ani langsung menggeliat-geliat suaranya terengah-engah merasakan kemaluannya kegelian karena dijilati. Hanya suara erangan gadis itu saja yang terdengar, “Ehhmmhh… engghh… ouuhhh… oohh… dst”. Sementara mulut Tomi terus menjilati kemaluan Ani, tangannya bergerak ke atas dan memijat-mijat payudara Ani serta mempermainkan putting susu gadis itu.. Ani menggeliat antara sakit, geli dan takut.
Tiba-tiba Ani mengangkat pinggulnya dan mendesah lemah. Rupanya Gadis itu telah orgasme. Dari vagina gadis itu keluar cairan. Ketika melihat bibir vagina gadis itu telah basah, cepat-cepat Tomi mengarahkan kontolnya yang sudah menegang dan mendekatkannya ke bibir vagina gadis itu. Sambil memegang pinggul gadis itu, Tomi melesakkan batang kemaluannya.
Dan…”Aahhh… sssakittt… oouughhh… a.. ammpunn… pak.. oouhhh…”, Ani merintih tajam tubuhnya menegang kaku menahan rasa sakit dipangkal pahanya. Walaupun dengan susah payah akhirnya Tomi berhasil menanamkan batang kemaluannya masuk amblas ke dalam lubang kemaluan Ani. Ani menjerit kesakitan, badannya meregang kesakitan. Sejenak Tomi merasakan kenikmatan hangatnya lobang kemaluan Ani dan merasakan denyut-denyut dinding kemaluan Ani serasa memijat-mijat batang kemaluannya.
Akhirnya Tomipun mulai mengerakkan kemaluannya maju mundur. Tangannya memegang pundak gadis itu sedang mulutnya menciumi bibir dan pipi Gadis itu. Ani mendesah-desah dan mengerang-erang membuat Tomi semakin bergairah dan mempercepat gerakan memaju-mundurkan kemaluannya itu. “Oohh… oouufffh… ooouuh… aahh… dst”, Ani mengerang-ngerang. Tubuh keduanya telah dibanjiri oleh peluh seolah-olah mereka sedang mandi.
Puas dengan posisi itu kini Tomi mencabut kemaluannya dan membalikkan tubuh Ani. Dan memposisikan tubuh telanjang gadis itu seperti Anjing. Dari arah belakang kembali Tomi menghujamkan kontolnya yang kini ke dalam liang dubur gadis itu.
“Aaakhhh…!!!”, Ani kembali memekik kesakitan, badannya kembali mengejang keras menahan sakit yang teramat sangat ketika liang anusnya dibobol oleh kemaluan Tomi.
Setelah tertanam, Tomi kembali memompa dengan gerakan yang semakin cepat. Kedua tangan Tomi yang besar semakin kasar meremas-remas susu gadis itu. Ani semakin mengerang-ngerang kesakitan. Tapi Tomi tak peduli. Terus saja Tomi maju mundurkan pinggulnya dengan cepat. Sadar dirinya akan mencapai klimaks, Tomi mencabut batang kemaluannya dari lobang dubur Ani. Setelah itu dihempaskannya tubuh Ani hingga kembali terlentang. Kembali Tomi menancapkan batang kemaluannya didalam liang vagina Ani yang telah dibasahi oleh cairan kewanitaannya yang bercampur darah perawannya.
Bless…batang kemaluan Tomi menghujam masuk tanpa kesulitan, kembali digenjotnya tubuh Ani dengan cepat dan kasar, sampai-sampai dada Tomi menghantam-hantam wajah Ani yang meringis-ringis kesakitan. Kini Tomi menggoyang tubuh Ani dengan hebat hingga tubuh Ani terbanting-banting disodok oleh Tomi. Sampai akhirnya saat yang ditunggu-tunggu oleh Tomi, kini tubuh Tomi mengejang, wajahnya menyeringai menengadah keatas, otot-ototnya mengeras dan akhirnya dia menyemprotkan spermanya di vagina gadis itu, Croottt… crrottt… crrottt… jumlahnya banyak sekali.
“Oogghhh… ahh…”, Tomi memekik puas sambil terus menyemprotkan spermanya memenuhi rongga vagina Ani sambil kedua tangannya mencengkram erat pinggul Ani.
Anipun tiba-tiba mendesah panjang… “ooouuuuhhgggg…”, sambil menerima tumpahan sperma Tomi yang melimpah ruah itu hingga meluber keluar dari sisi-sisi rongga kemaluannya badannyapun mengejang dan bergetar, sepertinya diapun mengalami ejakulasi sesuatu yang baru dialaminya seumur hidup.
Beberapa detik kemudian setelah sama-sama mengalami orgasme tubuh kedua insan itupun melemas, tubuh Tomi jatuh menindih tubuh Ani. Kini hanya suara nafas kedua insan itu yang saling memburu menghiasi akhir dari pergumulan itu. Setelah diam selama 15 menit, Tomi kemudian bangkit dari atas tubuh Ani serta melepaskan kontolnya, “Ooohhh…”, Ani mendesah panjang disaat Tomi mencabut batang kemaluannya yang beberapa menit lamanya mengisi rongga kemaluannya.
“Sayang… gimana rasanya ? enak kan ?”, tanya Tomi kepada Ani.
Anipun diam seribu bahasa dan memalingkan wajahnya dari pandangan Tomi.
“Ayo sini sayang ada lagi tugas buat kamu…”, ujar Tomi serta meraih dan mengangkat kepala gadis itu untuk kemudian memaksa Ani menjilati batang kemaluan Tomi yang masih basah oleh sperma dan darah.
Anehnya Ani hanya pasrah dan menuruti saja perintah Tomi tadi secara perlahan-lahan diraihnya betang kemaluan Tomi yang kembali menegang itu dan kemudian dijilat-jilat serta dikulumnya batang kemaluan Tomi bak makan permen sampai bersih.
Setelah selesai dan merasa puas, Tomi bangkit dan membiarkan tubuh Ani yang telanjang itu terjatuh lemas. Tomi bergerak mendekati Ani yang masih lemah dan membisikkan kata-kata mesra di telinganya
” Kamu hebat sayang… aku cinta sama kamu”.
Karena dilihat Ani terkulai lemas dan sepertinya tertidur karena kecapaian, maka Tomi memutuskan untuk meninggalkannya dulu. Tomi ingin melihat kegiatan di ruangan lain dimana tadi terjadi pembantaian itu.
Sesampainya dirungan yang ditujunya mata Tomi terbelalak ketika melihat pemandangan yang ada diruangan itu. Teman-temannya nampak tidur tiduran sambil melepas lelah setelah membantai Dina yang tubuh telanjang Dina nampak tergeletak dengan posisi telentang dilantai, kedua kakinya mengangkang lebar dengan lutut tertekuk. Setelah diamati dari dekat oleh Tomi ternyata kondisi Dina sangat mengenaskan dia telah diperkosa secara buat oleh teman-temannya, mulutnya dipenuhi oleh cairan sperma yang mengental sampai meluber disekitar mulut dan pipinya. Rupanya oleh teman-temannya Tomi Dina dipaksa melakukan oral sex dan mereka telah menumpahkan spermanya didalam mulut Dina.
Matanya nampak sayu serta nafasnya terdengar pelan terengah-engah. Kuturunkan tatapan mataku keseputar payudaranya yang berukuran tidak begitu besar, disitu terdapat banyak bekas-bekas gigitan dan salah satu putingnya nampak berdarah, disitu juga terdapat tumpahan sperma yang telah mengering. Dan akhirnya kutatap kemaluan gadis itu, kondisinya rusak parah, kemaluannya sudah memerah dan membengkak, banyak ceceran darah dan sperma didaerah itu. Tomi menggeleng-gelangkan kepalanya melihat kondisi Dina.
Tiba-tiba Asep bangkit dia menyalakan rokoknya dan kemudian menyelipkannya dibibir kemaluan Dina.
Tomi dan Aseppun tertawa terbahak-bahak, “Kasihan dia sudah bekerja keras memuasin kita-kita orang ini, aku kasih dia rokoklah”, ujar Asep.
“Eh sebentar gwe mau kencing dulu”, ujar Asep berjalan meninggalkan ruangan pembantaian Dina sambil mengakhiri tawanya.
Diruangan itu pula Tomi bergerak kearah tumpukan pakaian Dina yang berserakan dilantai, dia rupanya tertarik dengan tas punggung Dina. Dengan rasa penasaran dia buka-buka isi tas Dina, membaca buku hariannya, membuka-buka dompet Dina, memerika ponsel milik Dina, kurang lebih 5 menit lamanya dia buka-buka itu semua. Sedang asyik-asyiknya dia membuka-buka buku Dina, tiba-tiba dia dikejutkan dengan teriakan diruangan samping. Serta merta dia berlari menuju kearah situ.
Kembali mata Tomi terbelalak serta menggeleng-gelengkan kepalanya tatkala melihat Asep ternyata tengah asyik menyetubuhi Ani.
“Sss… sorry.. b.. boss.. gwe kagak tahan… lihat cewek cantik ini…”, ujar Asep sambil terus memompakan kemaluannya didalam kemaluan Ani.
“Oouuhhh… aaahhh… jj… jangann… kasar… kassarr… oohh… oohh…”, Ani kembali merintih-rintih sambil tubuhnya terhempas-hempas sebagai akibat sodokan-sodokan keras Asep.
“D.. diem… luh… rasain… aja.. kontol gue… inii… aakkhh… akhh.. fuck ! ohh… fuck…!!”, ujar Asep sambil terus menggenjot tubuh Ani.
“Akhh… oouhhh… oh… a.. ampunn… oohh…”, Ani merintih-rintih dengan tubuh yang terhempas-hempas wajahnya meringis menahan rasa ngilu diselangkangannya.
Sepuluh menit lamanya tubuh Ani disetubuhi oleh Asep, hingga akhirnya Asep memuntahkan spermanya di lubang kemaluan Ani.
Asep terlihat sangat puas sekali dan diapun kemudian menjatuhkan dirinya disisi Ani yang kembali tubuhnya melemas. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam saat mereka tersadar akan waktu yang semakin mepet, tidak terasa sekian lamanya mereka mengerjain kedua gadis itu serasa waktu berlalu cepat.
Tiba-tiba birahi Tomi bangkit kembali, didekatinya kembali tubuh Ani yang tertidur kerena kecapaian itu dan dibangunkannya Ani dari tidurnya.
“Hoeii bangunnn…”, bentak Tomi kepada Ani.
“Oohhh…”, Anipun terbangun.
“Sayangku… layanin aku lagi ya…”, bisik Tomi dengan tersenyum.
“Pedangku udah bangkit lagi nih…gara-gara kamu sih yang menggairahkan sekali…”, lanjutnya.
Mimik wajah Anipun berubah menjadi cemas, matanya mulai berkaca-kaca.
“Pak.. Tomi… Ani udah engga kuat pak… rasanya sakittt… sekali… jangann… pak.. tolong…”, ujar Ani dengan suara yang lirih.
“Peduli setan “, balas Tomi seraya memposisikan dirinya diatas tubuh Ani.
“ooohhh… oohh…”, Ani mendesah panjang tatkala Tomi menanamkan kembali kemaluannya didalam lobang kemaluannya. Kembali tubuh Ani digenjot, disetubuhi secara kasar oleh Tomi.
Ani hanya bisa pasrah, air matanya berlinangan, tubuhnya lemah hanya mengikuti irama gerakan dari Tomi yang tengah menyodok-nyodokkan kemaluannya.
Dan setelah beberapa menit lamanya Tomi kembali berejakulasi dilobang kemaluan Ani cairan hangatnya menyembur membasahi rahim Ani.
Rasa puas nampak di raut wajah Tomi, “Hahaha…akhirnya aku berhasil mendapatkanmu gadis cantik”.
“Gue mau tanya ke elu yang terakhir kalinya, mau engga elu jadi istri gue hah ?”
Ani hanya diam membisu sambil menangis.
“Kalo elu engga mau, gue suruh temen-temen gue perkosa elu sampai mati !”, ancam Tomi.
“Inget memek elu udah gue siram ama peju gue, dan sebentar lagi elu hamil”, ujar Tomi.
Kurang lebih setengah jam lamanya Tomi “merayu” Ani, kadang terdengar bentakan-bentakan, kadang Tomi menampar wajah Ani, kadang dengan kata-kata halus, yang jelas Tomi terus meneror hati Ani.
Rupanya bujuk rayu dari Tomi tak membuahkan hasil sementara waktu sudah menunjukkan pukul 2 dinihari.
Akhirnya Tomi mempersilahkan teman-temannya untuk “mencicipi” tubuh Ani.
“Rasain tuh kontol-kontolnya temen-temen gue biar mampus elu, cewek sombong !”, ujar Tomi dengan mencibir.
Tanpa membuang waktu lagi keempat teman Tomi mulai menjamah tubuh Ani.
Mereka mulai memperlakukan Ani seperti Dina. Mulai dengan Afung yang langsung menyodomi Ani setelah itu vagina Ani kembali dihajar oleh kemaluan milik Ujang, juga mulut Ani dipaksa mengulum batang kemaluannya Cecep dan setelah berejakulasi menelan spermanya, terakhir ketika Ani telah kepayahan Asep kembali menyetubuhi Ani. Kini keadaan Ani tidak jauh beda dengan Dina, seluruh wajah badan dan kemaluannya yang telah membengkak penuh dengan cairan sperma.
Kini waktu telah menunjukkan pukul 4 pagi, seluruh pemerkosa tadi telah berpakaian lengkap dan rapi. Sebelum mereka pergi, mereka menggotong tubuh Ani untuk disatukan dengan Dina. Kedua tubuh yang tak berdaya itu kini tergolek lemah, keduanya diposisikan terlentang sejajar dengan kondisi tubuh mereka yang telanjang bulat. Sebelum pergi Tomi mengecup kening Ani dan Asep kembali menyelipkan sebatang rokok yang menyala dikemaluan Ani juga Dina. Dengan diiringi tawa serta canda kelima pemerkosa itu pergi meninggalkan rumah kosong tempat dimana tubuh Ani dan Dina tergolek pingsan.

Sumber: http://www.ocolake.net/2013/03/cerita-dewasa-diperkosa-mandor.html#ixzz2UgnI6eMj

Cerita Dewasa Ngentot Mbak Warung Kopi

Cerita Dewasa Ngentot Mbak Warung Kopi- Spesial Update Foto Imut Cantik mamamertua.blogspot.com kali ini akan berbagi informasi unik seputar Berita Harian Dewasa Terbaru Posting Pilihan Cerita Dewasa~vidio 3gp~ Berita Heboh~ Unik Asik Semoga Postingan Kali ini lebih menghibur Pecinta mamamertua.blogspot.com Foto Hot ~ABG` Artis model Cantik IMut, Igo BugilCewek Bispak Tante.

Cerita Dewasa Ngentot Mbak Warung Kopi


Sebut saja namaku Otong (bukan nama sebenarnya), aku bekerja di sebuah perusahaan cukup terkenal di Jawa Barat, di sebuah kota yang sejuk, dan saya tinggal (kost) di daerah perkampungan yang dekat dengan kantor. Di daerah tersebut terkenal dengan gadis-gadisnya yang cantik & manis. Aku dan teman-teman kost setiap pulang kantor selalu menyempatkan diri untuk menggoda cewek-cewek yang sering lewat di depan kost. Di sebelah kostku ada sebuah warung kecil tapi lengkap, lengkap dalam artian untuk kebutuhan sehari-hari, dari mulai sabun, sandal, gula, lombok, roti, permen, dsb itu ada semua. Aku sudah langganan dengan warung sebelah. Kadang kalau sedang tidak membawa uang atau saat belanja uangnya kurang aku sudah tidak sungkan-sungkan untuk hutang. Warung itu milik Ibu Ita (tapi aku memanggilnya Tante Ita), seorang janda cerai beranak satu yang tahun ini baru masuk TK nol kecil. Warung Tante Ita buka pagi-pagi sekitar jam lima, terus tutupnya juga sekitar jam sembilan malam. Warung itu ditungguin oleh Tante Ita sendiri dan keponakannya yang SMA, Krisna namanya.

Seperti biasanya, sepulang kantor aku mandi, pakai sarung terus sudah stand by di depan TV, sambil ngobrol bersama teman-teman kost. Aku bawa segelas kopi hangat, plus singkong goreng, tapi rasanya ada yang kurang…, apa ya..?, Oh ya rokok, tapi setelah aku lihat jam dinding sudah menunjukkan jam 9 kurang 10 menit (malam), aku jadi ragu, apa warung Tante Ita masih buka ya…?, Ah…, aku coba saja kali-kali saja masih buka. Oh, ternyata warung Tante Ita belum tutup, tapi kok sepi…, “Mana yang jualan”, batinku.

“Tante…, Tante…, Dik Krisna…, Dik Krisna”, lho kok kosong, warung ditinggal sepi seperti ini, kali saja lupa nutup warung.

Ah kucoba panggil sekali lagi, “Permisi…, Tante Ita?”.

“Oh ya…, tungguu”, Ada suara dari dalam. Wah jadi deh beli rokok akhirnya.

Yang keluar ternyata Tante Ita, hanya menggunakan handuk yang dililitkan di dada, jalan tergesa-gesa ke warung sambil mengucek-ngucek rambutnya yang kelihatannya baru selesai mandi juga habis keramas.

“Oh…, maaf Tante, Saya mau mengganggu nich…, Saya mo beli rokok gudang garam inter, lho Dik Krisna mana?

“O…, Krisna sedang dibawa ama kakeknya…, katanya kangen ama cucu…, maaf ya Mas Otong Tante pake’ pakaian kayak gini… baru habis mandi sich”.

“Tidak apa-apa kok Tante, sekilas mataku melihat badan yang lain yang tidak terbungkus handuk…, putih mulus, seperti masih gadis-gadis, baru kali ini aku lihat sebagian besar tubuh Tante Ita, soalnya biasanya Tante Ita selalu pakai baju kebaya. Dan lagi aku baru sadar dengan hanya handuk yang dililitkan di atas dadanya berarti Tante Ita tidak memakai BH. Pikiran kotorku mulai kumat.

Malam gini kok belum tutup Tante..?

“Iya Mas Otong, ini juga Tante mau tutup, tapi mo pake’ pakaian dulu?

“Oh biar Saya bantu ya Tante, sementara Tante berpakaian”, kataku. Masuklah aku ke dalam warung, lalu menutup warung dengan rangkaian papan-papan.

“Wah ngerepoti Mas Otong kata Tante Ita…, sini biar Tante ikut bantu juga”. Warung sudah tertutup, kini aku pulang lewat belakang saja.

“Trimakasih lho Mas Otong…?”.

“Sama-sama…”kataku.

“Tante saya lewat belakang saja”.

Saat aku dan Tante Ita berpapasan di jalan antara rak-rak dagangan, badanku menubruk tante, tanpa diduga handuk penutup yang ujung handuk dilepit di dadanya terlepas, dan Tante Ita terlihat hanya mengenakan celana dalam merah muda saja. Tante Ita menjerit sambil secara reflek memelukku.

“Mas Otong…, tolong ambil handuk yang jatuh terus lilitkan di badan Tante”, kata tante dengan muka merah padam. Aku jongkok mengambil handuk tante yang jatuh, saat tanganku mengambil handuk, kini di depanku persis ada pemandangan yang sangat indah, celana dalam merah muda, dengan background hitam rambut-rambut halus di sekitar vaginanya yang tercium harum. Kemudian aku cepat-cepat berdiri sambil membalut tubuh tante dengan handuk yang jatuh tadi. Tapi ketika aku mau melilitkan handuk tanpa kusadari burungku yang sudah bangun sejak tadi menyentuh tante.

“Mas Otong…, burungnya bangun ya..?”.

“Iya Tante…, ah jadi malu Saya…, habis Saya lihat Tante seperti ini mana harum lagi, jadi nafsu Saya Tante…”.

“Ah tidak apa-apa kok Mas Otong itu wajar…”.

“Eh ngomong-ngomong Mas Otong kapan mo nikah…?”.

“Ah belum terpikir Tante…”.

“Yah…, kalau mo’ nikah harus siap lahir batin lho…, jangan kaya’ mantan suami Tante…, tidak bertanggung jawab kepada keluarga…, nah akibatnya sekarang Tante harus bersetatus janda. Gini tidak enaknya jadi janda, malu…, tapi ada yang lebih menyiksa Mas Otong… kebutuhan batin…”.

“Oh ya Tante…, terus gimana caranya Tante memenuhi kebutuhan itu…”, tanyaku usil.

“Yah…, Tante tahan-tahan saja..”.

Kasihan…, batinku…, andaikan…, andaikan…, aku diijinkan biar memenuhi kebutuhan batin Tante Ita…, ough…, pikiranku tambah usil.

Waktu itu bentuk sarungku sudah berubah, agak kembung, rupanya tante juga memperhatikan.

“Mas Otong burungnya masih bangun ya…?”.

Aku cuma megangguk saja, terus sangat di luar dugaanku, tiba-tiba Tante Ita meraba burungku.

“Wow besar juga burungmu, Mas Otong…, burungnya sudah pernah ketemu sarangnya belom…?”.

“Belum…!!”, jawabku bohong sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak pernah kurasakan.

“Mas…, boleh dong Tante ngeliatin burungmu bentarr saja…?”, belum sempat aku menjawab, Tante Ita sudah menarik sarungku, praktis tinggal celana dalamku yang tertinggal plus kaos oblong.

“Oh…, sampe’ keluar gini Mas…?”.

“Iya emang kalau burungku lagi bangun panjangnya suka melewati celana dalam, Aku sendiri tidak tahu persis berapa panjang burungku…?”, kataku sambil terus menikmati kocokan tangan Tante Ita.

“Wah…, Tante yakin, yang nanti jadi istri Mas Otong pasti bakal seneng dapet suami kaya Mas Otong…”, kata tante sambil terus mengocok burungku. Oughh…, nikmat sekali dikocok tante dengan tangannya yang halus kecil putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat, tanpa aku tahu, Tante Ita sudah melepaskan lagi handuk yang kulilitkan tadi, itu aku tahu karena burungku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang tidak terlalu besar itu.

“Ough…, Tante…, nikmat Tante…, ough…”, desahku sambil bersandar memegangi dinding rak dagangan, kali ini tante memasukkan burungku ke bibirnya yang kecil, dengan buasnya dia keluar-masukkan burungku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot…, ough…, seperti terbang rasanya. Kadang-kadang juga dia sedot habis buah salak yang dua itu…, ough…, sesshh.

Aku kaget, tiba-tiba tante menghentikan kegiatannya, dia pegangi burungku sambil berjalan ke meja dagangan yang agak ke sudut, Tante Ita naik sambil nungging di atas meja membelakangiku, sebongkah pantat terpampang jelas di depanku kini.

“Mas Otong…, berbuatlah sesukamu…, cepet Mas…, cepet…!”.

Tanpa basa-basi lagi aku tarik celana dalamnya selutut…, woow…, pemandangan begini indah, vagina dengan bulu halus yang tidak terlalu banyak. Aku jadi tidak percaya kalau Tante Ita sudah punya anak, aku langsung saja mejilat vaginanya, harum, dan ada lendir asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya. Aku lahap rakus vagina tante, aku mainkan lidahku di clitorisnya, sesekali aku masukkan lidahku ke lubang vaginanya.

“Ough Mas…, ough…”, desah tante sambil memegangi susunya sendiri.

“Terus Mas…, Maas…”, aku semakin keranjingan, terlebih lagi waktu aku masukkan lidahku ke dalam vaginanya, ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila.

Kemudian Tante Ita membalikkan badannya telentang di atas meja dengan kedua paha ditekuk ke atas.

“Ayo Mas Otong…, Tante sudah tidak tahan…, mana burungmu Mas… burungmu sudah pengin ke sarangnya…, woww…, Mas Otong…, burung Mas Otong kalau bangun dongak ke atas ya…?”. Aku hampir tidak dengar komentar Tante Ita soal burungku, aku melihat pemandangan demikian menantang, vagina dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, aku langsung tancapkan burungku dibibir vaginanya.

“Aughh…”, teriak tante.

“Kenapa Tante…?”, tanyaku kaget.

“Udahlah Mas…, teruskan…, teruskan…”, aku masukkan kepala burungku di vaginanya, sempit sekali.

“Tante…, sempit sekali Tante.?”.

“Tidak apa-apa Mas…, terus saja…, soalnya sudah lama sich Tante tidak ginian…, ntar juga nikmat…”.
Yah…, aku paksakan sedikit demi sedikit…, baru setengah dari burungku amblas…, Tante Ita sudah seperti cacing kepanasan gelepar ke sana ke mari.

“Augh…, Mas…, ouh…, Mas…, nikmat Mas…, terus Mas…, oughh..”.

cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, www.segi3.com
Begitu juga aku…, walaupun burungku masuk ke vaginanya cuma setengah, tapi sedotannya oughh luar biasa…, nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat. Kali ini burungku sudah amblas dimakan vagina Tante Ita. Keringat mulai membasahi badanku dan badan Tante Ita. Tiba-tiba tante terduduk sambil memelukku, mencakarku.

“Oughh Mas…, ough…, luar biasa…, oughh…, Mas Otong…”, katanya sambil merem-melek.

“Kayaknya ini yang namanya orgasme…, ough…”, burungku tetap di vagina Tante Ita.

“Mas Otong sudah mau keluar ya..?”. Aku menggeleng. Kemudian Tante Ita telentang kembali, aku seperti kesetanan menggerakkan badaku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk dan kucium putingnya yang coklat kemerahan. Tante Ita semakin mendesah, “Ough…, Mas…”, tiba-tiba Tante Ita memelukku sedikit agak mencakar punggungku.

“Oughh Mas…, aku keluar lagi…”, kemudian dari kewanitaannya aku rasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya semakin terasa, aku dibuat terbang rasanya. Ach rasanya aku sudah mau keluar, sambil terus goyang kutanya Tante Ita.

“Tante…, Aku keluarin dimana Tante…?, di dalam boleh nggak..?”.

“Terrsseerraah…”,desah Tante Ita. Ough…, aku percepat gerakanku, burungku berdenyut keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh burungku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya spermaku aku muntahkan dalam vagina Tante Ita, masih aku gerakkan badanku rupanya kali ini Tante Ita orgasme kembali, dia gigit dadaku.

“Mas Otong…, Mas Otong…, hebat Kamu Mas”.

Aku kembali kenakan celana dalam serta sarungku. Tante Ita masih tetap telanjang telentang di atas meja.

“Mas Otong…, kalau mau beli rokok lagi yah…, jam-jam begini saja ya…, nah kalau sudah tutup digedor saja…, tidak apa-apa…, malah kalau tidak digedor Tante jadi marah…”, kata tante menggodaku sambil memainkan puting dan clitorisnya yang masih nampak bengkak.

“Tante ingin Mas Otong sering bantuin Tante tutup warung”, kata tante sambil tersenyum genit. Lalu aku pulang…, baru terasa lemas sakali badanku, tapi itu tidak berarti sama sekali dibandingkan kenikmatan yang baru kudapat. Keesokan harinya ketika aku hendak berangkat ke kantor, saat di depan warung Tante Ita, aku di panggil tante.

“Rokoknya sudah habis ya…, ntar malem beli lagi ya…?”, katanya penuh pengharapan, padahal pembeli sedang banyak-banyaknya, tapi mereka tidak tahu apa maksud perkataan Tante Ita tadi, akupun pergi ke kantor dengan sejuta ingatan kejadian kemarin malam

Sumber: http://www.ocolake.net/2013/01/cerita-ngentot-terbaru-warung-desa.html#ixzz2Ugjx8TXk

28 Mei 2013

Prediksi Jitu Togel Singapura Hari Rabu 29-5-13

Setelah prediksi pemain invest inflasi lagi ke level 2, namun untuk bomber masih bisa diselamatkan oleh 2D tengah diputaran togel singapura hari senin. Mari kita lanjutkan prediksi togel kita ke putaran togel singapore pada hari ini. untuk putaran togel Prediksi Jitu Togel Singapura Hari Rabu 29-5-13 kita masih mengandalkan yang namanya line invest mbahlancik seperti angka dibawah ini. Khusus untuk bomber kita sediakan bom 2D tengah yang di ramu dengan BOM 2D belakang. Sedangkan untuk pemain invest kita lanjutkan dengan Bet rata semua angka seperti biasa.
prediksi togel hari ini
BIRU = KOP+ KEP silahkan di BOM dan KUNING adalah 2D Belakang Silahkan di bom. Pemain invest BET RATA Pada level 2
Seperti biasa angka togel prediksi kali ini tetap berada dijalur invest yang sudah terbukti mendatangkan keuntungan. Jangan anggap anda main invest dengan modal jutaan tapi hanya untung ratusan. Yang perlu anda ingat dan anda tajuti hanyalah bandar bermain curang terhadap anda dan tidak mau membayar kemenangan togel anda pada level jika anda menang. Nah dengan itu pasanglah togel pada bandar togel yang benar2 bisa dipercaya dan masih bersih. Biasanya ini bandar togel yang sudah lama pasti mereka tidak berbuat curang terhadap member.

Untuk antisipasi anda bisa melakukan rekap ScreenShot pada layar komputer anda dan jadikan file JPG, jika suatu saat mereka berbuat curang anda bisa mengirimkan memo kepada operator bahwa anda punya rekapan invoice dan anda bisa menyebarkan nya di facebook atau forum lainnya untuk bukti kalau mereka bandar togel curang.

Kembali ke teknik main invest yang menjadi persoalan utama kita. Jika anda mempunya modal 40 juta misalnya. kemudian anda main togel sistem invest dengan margin kemenangan 200.000 perputaran. DIkalikan dengan 20 putaran sebulan. Anda bisa tau jumlah keuntungan yang ada dapat dari putaran togel. Oke anda anggap itu modal yang sangat besar. Mari kita bandingkan dengan usaha berikut ini.

Anda punya modal 40 juta. Kemudian anda beli mobil secara Kredit. Berapa uang setoran yang bisa di hasilkan mobil itu jika saja mobil itu anda rental kan.. SIlahkan kali2kan sendiri resiko dan keuntungannya. Sekian dulu kuliah togel hari ini salam JUPE

rumus angka shio togel 2013
ttd
mbahlancik

27 Mei 2013

Prediksi Togel Hari Ini SGP Senin 27-5-13

Setelah JUPE PAUS KEMBAR SIAM SEKANDANG, mari kita lanjutkan prediksi togel kita kepada sistem invest yang sudah terbukti manjur menghajar brangkas bandot. Prediksi Hari Ini SGP Senin 27-5-13 kali ini tetap mengandalkan angka 42LN dari prediksi togel mbahlancik yang diberikan gratis. Sehingga mbahlancik selalu blognya diuber2 oleh kaki tangan bandot. Samapai blog kita yang sekarang juga di serang dengan memakai BOT VISITOR agar blog ini di banned lagi ama bandot. TApi jangan Kuatir. mati satu tumbuh seribu. Kita bisa bikin baru lagi blog untuk prediksi ini.

Kita lanjutkan saja angka prediksi togel untuk hari senin ini adalah sebagai angka di bawah ini. Sebelumnya mbahlancik peringatkan. Jika anda ingin BOM angka kuning silahkan cocokan dan ambil patokan kepada angka AI SUPER KUAT yang akan di UPdate sekitar jam 1 siang setiap pasaran togel SGP buka.
prediksi togel sgp hari senin
Pemain Invest Silahkan BET di Level 1 lagi, Bomber hajar aja yg warna kuning
Nah berdasarkan penglaman bagi pemain invest jika anda ingin menaikan bet anda pada level 1 silahkan. Tapi jangan terlalu bernafsu untuk menghaar angka invest. Sebab putaran togel selanjutnya adalah hari rabu dan akan menunggu lama untuk membalasnya jika nebur. Tapi mbahlancik yakin besok kita akan jupe lagi.

JIke ppemain invest penasaran dengan angka kuning silahkan bet 2kali lipat dari bet invest dan menyisipkannya juga bet di 2Depan dan 2D tengah separoh dari bet Invest. Untuk antisipasinya silakhan tunggu angka super kuat yang akan diupdate besok siang. Sementara samapai disini dulu kuliah dan prediksi togel dari mbahlancik

26 Mei 2013

Prediksi Jitu Togel SGP Hari Minggu 26-5-13

Prediksi Jitu Togel SGP Hari Minggu 26-5-13
 
Angka BOM ada di kolom kuning. Bet Juga di 2D depan dan tengah, jgn terlalu fokus 2D belakang untunk angka kuning

Pada prediksi angka togel kali ini yang mengandung makna TOGEL ONLINE, PENGELUARAN TOGEL, TOGEL SINGAPURA, TOGEL KOREA, TOGEL HONGKONG, PREDIKSI TOGEL, RUMUS TOGEL. Yang akan diputar pada sore hari ini angka togel.
No bacot no cing cong. langsung aja sisi deposit bet rata semua angka diatas dan ALL IN aja semua deposit...

UPDATE : AI SUPER KUAT :::

0 5 9 8

25 Mei 2013

Prediksi Hari Ini Togel Hongkong dan Laos 25-5-13

Prediksi Hari Ini Togel Hongkong dan Laos 25-5-13
Bet Rata semua angka sama HONGKONG dan LAOS
Untuk prediksi togel hongkong malam ini dan prediksi angka togel laos malam ini adalah sangat mirip 100% dengan angka jadi 2D diatas. Walaupun begitu ada sedikit perbedaan. pada KEPALA 2D angka togel laos dan Hongkong malam ini :
LAOS : AI Kuat 0 1 4 6
HKG   : AI Kuat 8 9 2 5

Saya harap tidak ada lagi diantara sobat semua yang mengatakan angka jadi terlalu banyak. Sebab dalam main togel dengan sistem investasi kita harus pasang sebanyak mungkin angka yang diprediksi akan keluar. Sedangkan dengan 42LN aja masih nyebur bagaimana anda bisa berpikir dengan 5 LN bisa menang. Walaupun ada diantara anda yang bisa JP paus dengan 5 LN. Tapi saya yakin hanya 1 : 20 orang yang akan menang dengan angka 5LN yang anda pasang :D


Sementara hanya itulah prediksi angka togel malam ini, dari mbahlancik. Bukan sok jago dalam bermain togel. Saya samaai sekarang masih belum bisa menerima antara hubungan angka kode alam erek2 dengan keluaran angka togel yang secara nyata diputar dengan bola-bola yang tidak ada hubungannya dengan mimpi dan segala cara rumus tradisional yang anda main kan selama ini.

Buka mata lebar2 sob, berapa orang sih yang berpenghasilan tetap dengan cara bermain togel dengan memainkan angka togel dengan cara klasik? 10, 100 ,1000 atau bahkan 10.000 atau 100.000 mungkin 1.000.000 orang. Hahah... ga mungkin sob. Tapi hanya dengan sistem togel invest anda akan mendapatkan pendapatan tetap dari togel dengan syarat :

-         Kuat mental kuat modal
-         G kluar jalur
-         Meninggalkan semua cara main togel klasik
-         Dll..dlll

Kalau anda mengharapkan JP dengan 5LN itu tidak lepas dari keberuntungan. Jika ada yang mengaku hebat pintar dan apalah namanya. Tidak mungkin main dengan banyak LN seperti saya. Orang hebat pintar dan master hanya main dengan 1LN. Terserah mau 2 D 3 D 4 D atau lainnya.
Jika masih lebih dari 1LN maka itu sama saja dengan boong. Saya bukan merendahkan cara main anda. Tapi saya menyangkan bagaimana bisa anda semua memperkaya bandot dengan cara main selama ini.